Rabu, 28 Januari 2009

Tempat - tempat Bersejarah di Kota Bandung

Konferensi Asia Afrika

Jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika ini dapat menjadi sebuah pegangan, modal dasar, dan motivasi bagi aktivitas politik (luar negeri) negara Indonesia dan negara-negara lainnya di Asia dan Afrika; sehingga peranan dan pengaruhnya dapat berimbang dalam percaturan politik internasional.
Terilhami oleh kehendak untuk mengabadikan peristiwa Konferensi Asia Afrika yang seringkali dilontarkan oleh para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika, maka lahirlah gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. untuk mendirikan Museum Konferensi Asia Afrika.
Gagasan itu dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 (1980) dan disambut baik oleh forum, termasuk dari Presiden RI. Soeharto; karena itu, maka salah satu aktivitas Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 adalah mewujudkan gagasan tersebut.
Gagasan pendirian Museum Konferensi Asia Afrika kemudian diwujudkan okleh Joop Ave selaku Ketua Harian Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerjasama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran Bandung.
Museum Konferensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI. Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 dan menjadi milik pemerintah Republik Indonesia. Sesuai dengan struktur organisasi pemerintah yang ada dan Surat Keputusan Bersama menteri Luar Negeri Nomor: 144/07/VI/80/01 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0815 a/U/1980 tanggal 25 Juni 1980, Museum Konferensi Asia Afrika berada di lingkungan Departemen Pendidikan dan kebudayaan cq. Direktorat jenderal Kebudayaan yang pengelolaannya ditunjang oleh Departemen Luar Negeri dan Pemerintah Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat.Mengingat kekhususan isi Museum, yaitu politik luar negeri dan terlalu banyaknya museum yang ditangani oleh Direktorat Permuseuman Direktorat jenderal kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Luar Negeri Nomor: 62/OR/VI/86/01 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0419 a/U/1986 tanggal 18 Juni 1986, kedudukan Museum Konferensi Asia Afrika dialihkan lagi dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ke dalam Departemen Luar Negeri cq. Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Kedudukan ini dikukuhkan dengan keluarnya Surat keputusan Menteri Luar Negeri Nomor: 173/OT/X/97/01 tanggal 23 Oktober 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Konferensi Asia Afrika yang isinya menunjuk museum sebagai pelaksana teknis Badan penelitian dan Pengembangan masalah Luar Negeri.
Museum yang terletak di sayap kiri depan Gedung Merdeka ini dan mengabadikan seputar peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitari Konferensi Asia Afrika ini, tergolong ke dalam museum sejarah politik, khususnya politik luar negeri.
Adapun tujuan dari pendirian museum ini diantaranya adalah untuk menyelamatkan, mengumpulkan, memelihara, mengolah, dan menyajikan peninggalan-peninggalan dan informasi yang bertalian dengan latar belakang peristiwa, dan perkembangan Konferensi Asia Afrika; hal-hal yang bertalian dengan aspek sosial budaya dan peranan bangsa-bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik dan kehidupan dunia.
Di samping itu, juga untuk menunjang usaha-usaha dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan bagi generasi muda, dan peningkatan asset kepariwisataan.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat studi, edukasi, informasi, dan rekreasi, museum ditunjang oleh ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah barang dan foto peninggalan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 tahun 1980; ruang audio visual yang menyajikan film dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika dan negara-negara berkembang, serta layanan perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku dan dokumen-dokumen (majalah, surat kabar, arsip, brosur, dan lain-lain) yang berisi tentang Konferensi Asia Afrika tahun 1955, konferensi-konferensi lanjutannya, negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara berkembang lainnya.
Bagi yang hendak berkunjung, Museum Konferensi Asia Afrika dibuka pada hari Senin – Jum’at pukul 08.00 – 15.30 WIB, Sabtu – Minggu dan hari libur nasional lainnya tutup, kecuali jika ada permintaan khusus dari pengunjung.
Angklung
Dalam pementasannya, seni angklung memerlukan personal yang banyak. Alat musiknya terbuat dari bambu di mana penggunaannya dengan cara digoyangkan. Dengan begitu alat musik tersebut akan mengeluarkan bunyi nyaring yang sangat khas.
Bentuk angklung terdiri dari dua batang bambu dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan tinggi rendahnya nada – yang dibentuk menyerupai alat musik calung. Hanya saja, perolehan bunyi angklung tidaklah dipukul seperti halnya seni calung, melainkan digoyangkan agar sentuhan antarunsur dalam tubuh angklung tersebut mampu mengeluarkan sebuah nada.Angklung yang berkembang sekarang adalah angklung dalam nada diatonis, yakni angklung yang dikembangkan oleh seniman Daeng Soetigna. Karenanya, nama Daeng Soetigna untuk khazanah karawitan Sunda dikenap sebagai Bapak Angklung Diatonis Kromatis, yakni seniman yang merintis perubahan angklung bernada pentatonik (da-mi-na-ti-la-da, dalam laras Salendro) seperti yang berkembang di daerah Banten seperti Pandeglang dan Serang ke dalam nada diatonis. Di daerah Banten seni angklung pentatonik ini lebih dikenal dengan seni angklung gubrag, angklung sered, atau angklung buncis.
Dalam perkembangan terakhir seni angklung (diatonis) menjadi seni yang cukup popular, dan memiliki tempat yang cukup baik di masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas. Seni ini dalam bentuk prakteknya berbentuk sebuah orkestra (antara 30 hingga 60 personal) yang biasa dikonsumsi oleh para pejabat pemerintahan atau dalam pernyambutan tamu kedinasan dari dalam dan luar negeri. Karenanya, tak heran jika seni ini termasuk salah satu seni yang kerap tampil di istana kenegaraan.

kota ku kota kembang

Kota Ku Kota Kembang
Kota kembang yang dikenal juga dengan sebutan Paris Van Java merupakan Ibu Kota dari Jawa Barat adalah salah satu kota besar di Indonesia yang keadaan alamnya masih cukup sejuk dan keadaan masyarakatnya yang ramah membuat Bandung banyak menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah penjuru IndonesiaKota Bandung juga dikenal merupakan salah satu kota wisata ,setiap hari libur panjang tiba banyak wisatawan lokal berdatangan dari berbagai daerah terutama dari Jabodetabek ,karena setelah tol cipularang berdiri perjalanan Jakarta ke Bandung menjadi semakin singkat saja karena sekarang banyak wisatawan lokal yang datang ke Bandung hanya untuk belanja karena kini di Bandung banyak berdiri Factory outlet sekitaran jalan dago ,cihampelas , dan setiabudi dan Distro yang berada jalan Sultan agung , jalan Trunojoyo dan sekarang mulai tersebar dibanyak penjuru Kota Bandung.Bandung tidak hanya dikenal dengan wisata belanjanya saja tapi dikenal juga sebagai temapat wisata alam dan wisata kuliner, wisata alam yang cukup terkenal terdapat didaerah Cihideung ,Lembang yang terkenal dengan perkebunan strawberrynya dan Lemabang juga tidak hanya terkenal wisata alamnya saja tapi juga merupakan salahsatu tempat wisata kuliner yang cukup terkenal dengan kulinernya dan yang sangat terkenal adalah sate kelincinya.Wajah Kota Bandung sempat tercoreng oleh tingkah laku kriminal segerombolan pemuda yang menamakan dirinya gangster yang membuat keadaan kemanan dan citra Kota Bandung terganggu .Yang terkenal di Bandung bukan hanya tempat wisatanya saja tapi juga terkenal dengan klub sepak bolanya yaitu PERSIB “ Maung Bandung “ masyrakat Bandung juga terkenal sangat fanatis sekali akan PERSIB yang menamakan dirinya sebagai bobotoh, saking cintanya masyarakat Bandung pada PERSIB sepertinya bisa mengalahkan apapun seperti terdapat di salah satu lirik PAS Band “ Lapar teu paduli nu penting aing lalajo Persib” kalimat dari lirik itu sudah menggambarkan bahwa bobotoh rela melakukan apapun hanya untuk menonton PERSIB bermain dan masih banyak lagi seperti ada orang yang mau bejualan Koran hanya demi untuk bisa membeli tiket pertnadingan PERSIB .Sekarang Kota Bandung memiliki ikon baru yaitu jembatan Pasopati yang pada saat malam hari pemandangan dari jembaan ini terlihat indah sekali .Kini kian hari cuaca kota Bandung semakin tidak menentu saja kadang dipagi hari sampai siang hari cuaca sangat panas terik tapi menjelang sore hari cuaca bisa berubah drastis menjadi hujan besar yag deras sekali dan yang lebih parah lagi di Bandung juga pernah turun hujan es .Keadaan Bandung sekarang seamakin panas saja seiring dengan isu global warming yang diserukan oleh banyak pecinta alam ,sekan tidak peduli pemerintah kota Bandung dengan global warming banyak pohon – pohon yang biasanaya menghiasi pinggiran jalan kota Bandung sedikit demi sedikit mulai bertumbangan karena ditebang dengan alasan hanya untuk perluasan jalan seperti jalan PHH . Mustopa atau yag lebih dikenal dengan jalan Suci dulu jalan itu diribuni oleh pepohonan yang tumbuh disamping jalan tapi sekarang menjadi panas dan gersang.Kota kemabang sekarang tidak lagi seperti dulu lagi, Bandung yang kini mulai tergerus oleh kemajuna jaman, masyrakat Bandung sekarang mulai akrab dengan kemacetan yang selalu terjadi di jalan – jalan kota .Keadaan Kota Bandung tersa sangat sembrawut karena penataan kota yang kurang bagus dan kurang tegasnya tindakan perintah kota untuk membereskan para perdagang kaki lima ( PKL ) yang selalu menjajajkan dagangannya di trotoar yang seharusnya adalah tempat untuk para pejalan kaki dan yang sangat parah adalah para pedagang pasar Ciroyom dan Andir yang berdagang hingga ke badan jalan yang sangat mengaggu sekali karena menghambat para pengguna jalan namun keadaan seperti itu tidak akan banyak berubah bila pemerintah kota tidak segera merelokasi para peadagang .Keadan Kota Bandung juga cukup acak acakan oleh angkutan kota yang semakin hari semakin banyak saja dan yang lebih membuat prihatin lagi kebanyakan supir angkutan kota disiplin berkendaraannya masih rendah seperti dengan seenaknya menurunkan penumpang dan ngetem dimana saja tanpa memikirkan kemacetan yang terjadi hal itu bisa diliha di jalan Otista di depan pasar baru hingga tegalega dan masih bayak lainnya .Bagaimanapun keadaan Kota Bandung masyrakat tetap akan selalu mencintai tanah pasundan ini karena seperti dalam pepatah mengatakan “ walaupun hujan emas di negeri orang dan hujan batu di negeri sendiri masih lebih baik tinggal di negeri sendiri “ pepatah kota ini bisa menggambarkan tradisi masyarakat sunda yang tinggal di Bandung lebih baik tinggal di daerah sendiri dari pada merantau ke daerah orang lain hal ini masih bisa kita lihat seperti seorang anak masih tinggal bersama orang tuanya padahal sudah menikah yang seharusnya sudah hidup mandiri terpisah dengan orang tua .

Tempat Wiata di Kota Bandung

Kawah Putih







Di kawasan Bandung Selatan, berjarak 46 km dari Bandung terdapat sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha - orang tua terdahulu menyebutnya gunung sepuh – dengan ketinggian 2.434 m dpl. Gunung tersebut memiliki 2 buah kawah, yaitu : Kawah Saat d puncak bagian barat, dan Kawah Putih yang berada dibawahnya pada ketinggian 2.194 m dpl. Kedua kawah tersebut terbentuk akibat letusan yang konon masing-masing terjadi pada abad X dan abad XII.
Keberadaan Kawah Saat maupun Kawah Putih, semula tidak banyak diketahui orang karena puncak Gunung Patuha oleh masyarakat setempat dianggap angker, sehingga tak seorangpun yang berani menjamahnya.
Misteri Kawah Putih dengan segala keindahannya baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang Belanda bernama Peter Junghuhn. Namun demikian, keindahan Kawah Putih tetap tersembunyi – tidak di kenal dan belum bisa dinikmati oleh masyarakat luas – sampai PT. Perhutani mengembangkannya menjadi obyek wisata alam.